Meskipun Mahal Pengalaman Wisatawan Work From Bali Membuat Pikiran Menjadi Fresh
Bali - Work From Bali (WFB) tengah menjadi jurus pemerintah dalam mengayuh kembali industri pariwisata yang terpuruk akibat pandemi COVID-19. Work From Bali diperuntukkan bagi para pekerja yang ingin bekerja jarak jauh, sambil menikmati keindahan Pulau Dewata.
Skema pariwisata jenis baru ini dinilai dapat membantu mendongkrak ekonomi masyarakat, khususnya dibidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satu wisatawan yang mencoba Work From Bali adalah Dara Puspita.
Dara, Web content Advertising and marketing Lead di sebuah perusahaan on the internet travel agent (OTA) di Jakarta, menjadi satu dari sekian banyak para pekerja yang menikmati bekerja jarak jauh dari Bali.
Bahkan, ia mengaku sudah WFB sejak 2020, sebelum Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan merencanakan program WFB bagi PNS.
Ia mengungkapkan bahwa bekerja di Bali memberikan pengalaman berbeda, terlebih setelah sekian lamanya aturan bekerja di rumah yang diberlakukan perusahaan tempat ia bekerja.
"Aku tahun lalu hampir 3 bulan, tahun ini bolak-alik jakarta - Bali sih. Kayak hampir tiap bulan ke Bali aku semenjak maret kemarin pas PSBB sudah dilonggarin," kata Dara, saat dihubungi kumparan, Senin (7/6).
Dara menyebut alasannya memilih Bali sebagai tempat ia bekerja, karena menjadi destinasi wisata yang mudah dijangkau seperti Jakarta. Selama di Bali, Dara menyewa vila untuk satu bulan penuh, dan terkadang berpindah-pindah untuk mencari suasana baru.
"Karena aku familiar sama Bali dan kayanya i can locate almost everything in Bali just like in Jakarta. Terus kalo aku tiba-tiba harus balik, trips dari Bali to Jakarta itu banyak jadi enggak perlu worry gitu," tutur Dara.
Bali dinilai Dara menjadi obat dan memberikan kenyamanan di tengah pekerjaan yang membuat stres. Selain itu, di masa yang penuh batas ini, ia juga menyebut bekerja jarak jauh di Bali membantunya melebarkan relasi dan membuat konten taking a trip di media sosial.
"Aku kan kerja di bagian creative ya, dengan kerja dari tempat baru dapat suasana baru dan lebih jadi enggak mumet aja sih.
Karena banyak inspirasi baru, ketemu teman-teman baru juga. Aku juga bikin konten-konten di Instagram sih biasa sharing-sharing taking a trip gitu jadi sekalian juga,"tutur Dara.
Selain itu, pesona keindahan yang dimiliki Bali juga memberikan suasana baru untuknya dibanding Jakarta. Meski begitu, Dara kerap 'pulang kampung' ke Jakarta agar tidak terlalu betah tinggal di sana.
"Kalo di Jakarta soalnya aku lebih sering diam di kamar, kalaupun keluar perhaps most of the time cuma ke mall atau cafe.
Kalo di Bali even working from the coffee shop you reach see the sea, paddy area, as well as feel the breeze gitu. Such a pleasant time to take pleasure in aja menurutku ya, tapi tetep bukan untuk long term - karena aku merasa kalo lama-lama di Bali bawaannya pengin liburan," ujar Dara.
Skema pariwisata jenis baru ini dinilai dapat membantu mendongkrak ekonomi masyarakat, khususnya dibidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Salah satu wisatawan yang mencoba Work From Bali adalah Dara Puspita.
Dara, Web content Advertising and marketing Lead di sebuah perusahaan on the internet travel agent (OTA) di Jakarta, menjadi satu dari sekian banyak para pekerja yang menikmati bekerja jarak jauh dari Bali.
Bahkan, ia mengaku sudah WFB sejak 2020, sebelum Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan merencanakan program WFB bagi PNS.
Ia mengungkapkan bahwa bekerja di Bali memberikan pengalaman berbeda, terlebih setelah sekian lamanya aturan bekerja di rumah yang diberlakukan perusahaan tempat ia bekerja.
"Aku tahun lalu hampir 3 bulan, tahun ini bolak-alik jakarta - Bali sih. Kayak hampir tiap bulan ke Bali aku semenjak maret kemarin pas PSBB sudah dilonggarin," kata Dara, saat dihubungi kumparan, Senin (7/6).
Dara menyebut alasannya memilih Bali sebagai tempat ia bekerja, karena menjadi destinasi wisata yang mudah dijangkau seperti Jakarta. Selama di Bali, Dara menyewa vila untuk satu bulan penuh, dan terkadang berpindah-pindah untuk mencari suasana baru.
"Karena aku familiar sama Bali dan kayanya i can locate almost everything in Bali just like in Jakarta. Terus kalo aku tiba-tiba harus balik, trips dari Bali to Jakarta itu banyak jadi enggak perlu worry gitu," tutur Dara.
Bali dinilai Dara menjadi obat dan memberikan kenyamanan di tengah pekerjaan yang membuat stres. Selain itu, di masa yang penuh batas ini, ia juga menyebut bekerja jarak jauh di Bali membantunya melebarkan relasi dan membuat konten taking a trip di media sosial.
"Aku kan kerja di bagian creative ya, dengan kerja dari tempat baru dapat suasana baru dan lebih jadi enggak mumet aja sih.
Karena banyak inspirasi baru, ketemu teman-teman baru juga. Aku juga bikin konten-konten di Instagram sih biasa sharing-sharing taking a trip gitu jadi sekalian juga,"tutur Dara.
Selain itu, pesona keindahan yang dimiliki Bali juga memberikan suasana baru untuknya dibanding Jakarta. Meski begitu, Dara kerap 'pulang kampung' ke Jakarta agar tidak terlalu betah tinggal di sana.
"Kalo di Jakarta soalnya aku lebih sering diam di kamar, kalaupun keluar perhaps most of the time cuma ke mall atau cafe.
Kalo di Bali even working from the coffee shop you reach see the sea, paddy area, as well as feel the breeze gitu. Such a pleasant time to take pleasure in aja menurutku ya, tapi tetep bukan untuk long term - karena aku merasa kalo lama-lama di Bali bawaannya pengin liburan," ujar Dara.
Komentar
Posting Komentar