NASA Mendapatkan Suara Gelombang Elektronik Aneh Dan Mengerikan Dari Bulan Jupiter Ganymede

Jakarta - NASA mendapatkan suara gelombang elektronik dari penjelajah yang mendekati bulan Jupiter Ganymede. Ketika suara itu dipindah ke frekuensi sound, ilmuwan mendengar serangkaian jeritan dan lolongan unusual yang sangat menakutkan.

Dikutip dari Scientific research Alert, Senin (20/12/2021), pada 7 Juni 2021, Juno melakukan penerbangan dekat Ganymede dan merekam gelombang elektromagnetik bulan.

Ketika frekuensi emisi ini digeser ke dalam rentang audio, hasilnya adalah serangkaian jeritan dan lolongan unusual yang sangat menakutkan.

"Suara ini cukup liar dan membuat Anda merasa seolah-olah sedang berkendara bersama saat Juno berlayar melewati Ganymede untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade,"kata fisikawan Scott Bolton dari Southwest Research Institute, peneliti utama Juno.

Bolton mengatakan, jika dicermati akan terdengar perubahan mendadak ke frekuensi yang lebih tinggi di sekitar titik tengah rekaman. Itu menunjukkan saat Juno masuk ke wilayah berbeda di magnetosfer Ganymede.

Mengubah information ke frekuensi sound merupakan cara berbeda untuk mengakses dan mengumpulkan information, yang pada gilirannya dapat membantu memahami information halus yang mungkin terlewatkan.

"Kami telah merekam "suara" Tata Surya dengan berbagai probe, termasuk pesawat ruang angkasa Voyager, serta misi planet,"katanya.

Saat megamati Ganymede, Juno terbang serendah 1.038 kilometer dari permukaan bulan dengan kecepatan relatif 67.000 kilometer per jam.

"Ada kemungkinan perubahan frekuensi tak lama setelah pendekatan terdekat disebabkan oleh perpindahan dari sisi malam ke sisi siang hari Ganymede,"kata fisikawan dan astronom William Kurth dari College of Iowa.

Para ilmuwan juga mempelajari data Juno untuk memahami turbulensi di atmosfer Jovian. Kesamaan turbulensi ini dengan turbulensi fitoplankton di lautan Bumi membuat ahli kelautan Lia Siegelman dari Scripps Organization of Oceanography mencoba menghubungkan titik-titik tersebut.

Dia mengetahui bahwa, di Jupiter, pola pusaran terbentuk secara spontan dan akan bertahan dalam jangka panjang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Artis Dunia yang Membela Kemerdekaan Palestina Selain Bella Hadid

Universitas Surabaya dan SolarRUV Resmikan Solarpreneur Development Center

Ilmuwan Mendetksi Sebuah Mutasi Virus Covid-19 Baru di Afrika Selatan, Yaitu Varian Baru C.1.2