Apa Perbedaan Vaksin Moderna Dan Vaksin Pfizer Yang Akan di Gunakan Indonesia? Berikut Selengkapnya
Jakarta - Dua vaksin Covid-19 berbasis messenger RNA (mRNA), vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna, akhirnya mulai digunakan di Indonesia. Namun, apa perbedaan kedua vaksin mRNA tersebut?
Dari beberapa jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan di dunia, hanya dua vaksin yang dibuat dengan teknologi baru berbasis mRNA. Baik vaksin Pfizer-BioNTech maupun Moderna, adalah dua jenis vaksin virus corona yang berasal dari Amerika Serikat, yang tahap awalnya diberikan kepada para tenaga kesehatan dan penghuni fasilitas perawatan jangka panjang.
Kedua vaksin Covid-19 tersebut adalah vaksin pertama yang digunakan di negara tersebut, serta sejumlah negara di Eropa dan Timur Tengah. Seperti apa cara kerja vaksin mRNA, baik vaksin Pfizer maupun Moderna?
Dilansir dari
Wellness, Kamis (26/8/2021), vaksin Pfizer dan Moderna dibuat
menggunakan teknologi baru yang disebut mRNA. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), vaksin
Covid-19 tersebut bekerja dengan mengkodekan sebagian healthy protein
spike yang ditemukan di permukaan virus corona SARS-CoV-2.
Perbedaan vaksin mRNA yang dikembangkan Pfizer dan Moderna, dengan
vaksin konvensional, seperti vaksin influenza, yakni sebagian besar
vaksin konvensional digunakan untuk melawan penyakit infection yang
dibuat dari virus yang tumbuh di telur ayam atau sel mamalia lainnya,
kata Pfizer. Lantas, apa perbedaan vaksin Pfizer dan Moderna yang saat
ini mulai digunakan di Indonesia?
1. Efikasi vaksin Pfizer dan Moderna
Kedua vaksin mRNA Covid-19 ini memiliki efikasi atau kemanjuran vaksin
yang tinggi dibandingkan jenis vaksin Covid-19 lainnya. Dalam sebuah
wawancara dengan The New York Times, William C. Gruber, MD, wakil
presiden senior Penelitian dan Pengembangan Klinis Vaksin Pfizer
mengatakan bahwa efektivitas vaksin yang disebut Cominarty itu 52 persen
efektif setelah dosis pertama.
Sedangkan suntikan dosis vaksin Pfizer kedua, efikasi vaksin ini mencapai 95 persen, pada orang dewasa, usia 16 tahun ke atas. Vaksin mRNA tersebut juga memiliki tingkat efikasi vaksin yang tinggi pada orang tanpa memandang jenis kelamin, usia maupun ras.
Perbedaan efikasi vaksin tersebut dengan vaksin Moderna, hanya
berbeda 1,1 persen saja. Efikasi vaksin Moderna, berdasarkan information
yang ditinjau FDA, vaksin mRNA ini efektif 94,1 persen pada orang
berusia 18 tahun ke atas.
Kendati memiliki perbedaan efikasi vaksin yang cukup kecil, namun,
"Keduanya bekerja," kata Derek Sant' Angelo, PhD, profesor dan direktur
asosiasi ilmu dasar di Rutgers Robert Wood Johnson Medical School.
2. Kandungan vaksin Pfizer dan Moderna
Perbedaan antara vaksin Pfizer dan Moderna adalah pada kandungan bahan
yang digunakan dalam pembuatan vaksin Covid-19 ini. Kandungan bahan
vaksin Pfizer dan BioNTech
1. mRNA
2. Lemak
3. Potasium klorida
4. Kalium fosfat monobasa
5. Natrium klorida
6. Natrium fosfat dibasic dehidrasi
7. Sukrosa
Kandungan bahan vaksin Moderna
1. Lemak
2. Tromethamine
3. Tromethamine hidroklorida
4. Asam asetat Natrium asetat
5. Sukrosa
Secara umum, mRNA melakukan tugas berat untuk menjadi vaksin, sementara
lipid membantu mengantarkan mRNA ke tubuh Anda, dan bahan-bahan lainnya
membantu menjaga pH dan stabilitas vaksin.
"Pada akhirnya, kedua vaksin ini sangat mirip," Thomas Russo, MD,
profesor dan kepala penyakit menular di Universitas di Buffalo di New
York, mengatakan kepada Wellness. "Ada tweak eksklusif di antara
keduanya, tetapi, pada akhirnya, mereka sangat mirip,"imbuhnya.
3. Penyimpanan vaksin Pfizer dan Moderna
Dalam hal penyimpanan, penggunaan kedua vaksin mRNA di Indonesia ini,
sama-sama harus disimpan pada suhu sangat rendah. Namun, perbedaan
ukuran suhu penyimpanan kedua vaksin mRNA Covid-19 tersebut sangat jauh
berbeda.
Vaksin Pfizer dan BioNTech harus dikirimkan dalam pengiriman
termal yang dirancang secara khusus dan dikontrol oleh suhu yang harus
tetap terjaga pada minus 70 derajat Celcius. Vaksin virus corona
berbasis mRNA ini dapat bertahan dalam kondisi tersebut hingga 10 hari.
Selain itu, perlu disimpan dalam "fridge freezer suhu sangat rendah"
hingga enam bulan.
Menurut Pfizer, vaksin mRNA ini juga dapat disimpan di unit pendingin
yang 'biasa tersedia di rumah sakit' pada suhu antara 2 derajat Celsius
hingga 7 derajat Celsius, atau 36 hingga 46 derajat Fahrenheit, selama
lima hari.
Sedangkan vaksin Moderna, harus dikirim pada suhu minus 20 derajat
Celsius dan dapat tetap stabil di system pendingin antara 2 derajat
sampai 8 derajat Celsius, selama 30 hari. Vaksin Moderna akan tetap
stabil pada suhu -20 derajat Celcius hingga enam bulan dan pada suhu
kamar hingga 12 jam.
Kenapa suhu penyimpanan kedua vaksin mRNA ini berbeda? "Ada lebih banyak perbedaan dalam lipid (antara vaksin Pfizer dan Moderna) dan kemungkinan alasan mengapa Pfizer perlu disimpan pada suhu yang jauh lebih rendah. Namun, secara keseluruhan, vaksin Pfizer kurang stabil,"kata Dr. Russo.
Komentar
Posting Komentar